Beranda Judul

Monday 16 July 2012

Tiang Khayalan


Sebuah kehadiran adalah ilusi jangka panjang. Bermula dari pandangan lurus yang terukur antara mata dan sudut pandangku melihat sesuatu berjarak sekitar lima puluh meter. Jarak persinggahan itu telah meleburkan kelelahan, pada suatu kesejukan di sore hari. Aku menyebutkannya sebuah firasat yang buruk.

Pandanganku masih menjaga kedekatanku berdiri di balik tiang penjangga gedung. Kakiku bersembunyi dengan baik, mataku terus menyoroti sesuatu yang bergerak. Baik itu sosok manusia berjenis kelamin perempuan atau sebaliknya. Membuatku lebih waspada jika terjadi sesuatu hal di luar dugaanku. Sebut saja semisal keterkejutanku mengenai seekor tawon atau semut merah. Tentu saja, jika berhadapan dengan mereka, nihil rasanya untuk menjaga kenyamananku bersembunyi lebih lama lagi.

Seperti pakaianku ini. Bergaris kecil-kecil dengan perpaduan berwarna cokelat tua, sesuai dengan penyamaran warna kulitku. Jadi, kuurungkan niatku memakai pakaian penyamaran yang lain, sebab setiap penyamaran adalah lorong menuju persembunyian untuk mengejutkan sesuatu. Kusebutnya sebagai wanita idamanku, dalam sebuah perenungan berwarna cokelat tua.

Semisal warna putih pada tiang penyangga gedung. Warna putihnya sudah lebih dulu menghiasi warna-warna impian tempatku berlindung darinya. Sebagai sebuah khayalanku atau hanya sebagai perenungan untuk memastikan keberadaannya tepat di hadapanku. Jika benar, maka wujudnya akan menjadikan tempat ini adalah yang pertama dan terakhir aku singgahi sebagai bukti khayalanku itu memang bernar-benar terjadi. Di sini, di tempat ini, pada sebuah tiang berwarna putih.

Aku pun tidak akan memperdulikannya, tentang seseorang yang berkata “kau seperti orang gila saja. Berdiri tanpa sesuatu yang pasti.” Dan yang lebih parahnya lagi, seseorang malah melemparkan secuil kulit melon yang baru saja dikunyahnya dengan gigi yang belum sempat dibersihkan di pagi ini. Sungguh menyebalkan sekali. Tetapi, aku telah mengatakan dengan keyakinanku. "Ada yang lain di sudut itu, entah itu kamu ataukah hanya dugaanku saja. Semoga benar!"

No comments: