Kali ini aku akan mengisahkan pengalamanku ketika menulis puisi. Tentu yang membacanya sudah tahu cara seperti apa yang biasa kita lakukan dan cara menulis puisi pun juga berbeda-beda dari setiap si penulisnya. Maka dari itu, aku akan menjelaskan bagaimana aku menulis puisi. Seperti apa dan seterusnya hingga menjadi seperti puisi. Untuk menyingkatkan waktu, ada baiknya silahkan dibaca saja tulisan di bawah ini, yang kebetulan aku tulis pertama kali di facebookku. Selamat membaca...
.........................................................................................................................................
Kataku di Kata
oleh Deddy Firtana Iman pada 7 Maret 2012 pukul 23:07 ·
Aku yakin, Jika kalian sanggup menulis puisi dari sajian kata-kata yang ada di bawah ini. Terserah mau menulis dengan gaya bagaimana. Silahkan saja dicoba...
.........................
Entah bingung simpan hanya ada hapus lihat semua rendah dan buruk pena kunang pintu sekali Tentang bibir imajinasi saja nikmat lamunan bau Kelak burung kenang itu bayangan mengenal kau sajak detik telah antara Kelak jalan telinga mimpi luka tangisan sayapmatahari sama atas gila lembut kian bersanding tinggi alis hidup Perasaan tepat tumpah hati akan selembar warna hidung di mata lari barisan kunang diksi kaca cahaya aku senja waktu desir malam mata buruk ingatan dan hujan cinta api henti bunga kicauan gelas hitam dingin
.........................
Mari sama-sama belajar menulis puisi. Silahkan ditandai bagi yang mau ditandai.. :)
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada-Mu
Tentang rindu yang tersimpan. Nikmat memikat bersayap matahari. Bersanding kelembutan melalui selembar warna. Bayangan lembut kian bersanding di permadani hati. Kaca bercaya sudah. Memantulkan kembali kerinduan yang membuncah. Tumpah seiring detak detik merajut mimpi.
Cinta ini bagaikan api. Terbakar aku pun mau. Asal bersulam namamu. Perasaan ini seperti air. Mengalir tanpa henti disetiap nadi. Bergejolak, menggilai hidup. Apalagi saat bicaramu terlihat indah dari gerak bibir. Untuk melukisnya, kutunggu senja mengunjungi istana bahagia. Lalu kita ditemani kunang-kunang berwarna.
Di bawah rinai hujan aku tak bergerak. Melukis-Mu kembali dengan desir malam. Ingatanku hanya satu tujuan. Pada-Mu ingin kugadaikan seluruh harapan. Cinta ini sejati menusuk. Walau orang berprasangka buruk, menilai hitam dan berwajah dingin. Aku tak perduli. Pada-Mu aku berjanji.
Nah loh. Bang Deddy Firtana Iman.
Diksimu padatssssssss..... Salut....!!!
Begitulah pilu, jawabanku jika ada yang menanyakan "bagaimana Mas untuk mencari diksi dan kata-kata yang bagus?" Lalu aku menjawabnya. "Cari saja satuan atu tumpukan kata-kata yang berserakan di satu temapt. Kemudian kamu ambil satu-satu di antara tumpukan kata-kata yang kau pilih dan kau anggap menarik untuk dipakai." Begitu jawabku Pilo Poly Cendolers. Dan dirimu telah menyatukannya. Silahkan kau pakai cara ini dan mohon maaf dan tak bermaksud untuk mengguruimu. Tetapi niatku cuma ingin sama-sama belajar. Begitulah... Selamat mencoba lagi dan lagi...! :)
Pilo Poly Cendolers |
Wah! Udah ke publis pulak tuh puisi. Baru sadar kalau bagus :D
Tak Apa Pilo Poly Cendolers, lagian juga atas namamu sendiri di Sajak itu. Dan ini dia paduan olahan diksimu:
....................
Nikmat memikat bersayap matahari.
Tumpah seiring detak detik merajut mimpi.
Untuk melukisnya, kutunggu senja mengunjungi istana bahagia.
Walau orang berprasangka buruk, menilai hitam dan berwajah dingin
....................
Itu dia, olahan diksimu! Cari lagi dan silahkan diolah. Semangat... :)
Pilo Poly Cendolers |
Maksudnya olahan diksi kayak gimana bang?
Deddy Firtana Iman Ya kau kan mengambil diksi itu dari tumpukan kata-kata yang aku sajikan. Kemudian kau satukan satu demi satu, menjadi diksi dan menyatulah menjadi satu kalimat dan seterusnya hingga menjadi sajak yang indah. Begitulah Pilo Poly Cendolers, seperti membuat Es Cendol. Kalau mau enak, ya tambahkan gula merah dan madu. Seperti itu lah maksud "mengolah" itu. Hemmm... Nyammm... Nyammm.... ;)
Pilo Poly Cendolers |
Owh, sip Bang. :)
Deddy Firtana Iman Iya, seperti itulah dan nanti aku kasih tahu lagi seperti yang sudah aku katakan seperti di Cendol itu. Contoh dan semuanya ada di blog pribadiku. Baca saja dan sengaja tak aku kasih tahu semuanya di catatan ini. Biar nyaman berprosesnya. Nanti kalau ada waktu aku kabari lagi ya. Aku harus menulisnya lagi. Capek... :(
http://ideddyfirtana.blogspot.com/2012/02/menulis-
..........................................................................................
Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahannya. Namanya juga sedang dalam tahap belajar dan mohon maaf juga bukan makudku untuk mengurui pembaca. Ini hanyalah sebuah contoh dan jika ingin mencobanya ya silahkan saja dicoba. Mari sama-sama belajar menulis puisi.
Tulisan dan cara yang lainnya bisa dibaca di tulisan "Menulis Puisi." Di ditu akan dijelaskan cara menulis puisi yang sederhana yang diawali dari dua contoh cara menulis puisi. Dan semoga dapat dipahami dengan baik. Terima kasih untuk waktunya. Salam...
2012
No comments:
Post a Comment