......
Apa adanya saja. Itulah hakikatnya manusia yang baik. Tidak perlu berkesudahan tentang tatapan kebohongan kita. Dan kita sendiri yang menatap kebohongan itu, lalu sambil berkata "aku ada di antara kebohongan yang kau buat, kau ciptakan hadir di tempat ini". Dan semestinya kita menyadari dari lekuk tubuh yang berjerawat nakal. Berdarah dan menegur waktu di hadapan cermin. Sungguh gombalan isi hati yang sulit ditebak dari lantunan jari, mata, dan tatapan kebohongan itu sendiri.
No comments:
Post a Comment