Simpang
Lima
Karya Deddy Firtana Iman
Dari cerobong asap
khatulistiwa kita lahir
Berlandaskan tepian kehidupan
Kebudayaan pribumi Indonesia
Jalan setapak muncul di kening
Pinggiran jalan
Pergerakan Orde Baru
Menjadi bau darah dan kematian
Ditelan rakitan reformasi
Sajian puisi hanyalah celoteh
Kain rentang di simpang lima
Yang penuh tanda tanya
"Di manakah kesejahteraan
rakyat
jika bermuka dua ada di antara
kita"
Lalu disirami oleh airhujan
Panasnya matahari membuat sesak
Bersama debu dan asap kapitalisme
Peradaban yang tak mau diatur
Oleh pemerintahannya sendiri
September, 2012
Sumber:
The Atjeh Times edisi 26 // 3-9 Desember 2012
The Atjeh Times edisi 26 // 3-9 Desember 2012
No comments:
Post a Comment