Beranda Judul

Wednesday, 5 December 2012

Simpang Lima


Simpang Lima
Karya Deddy Firtana Iman

Dari cerobong asap
khatulistiwa kita lahir
Berlandaskan tepian kehidupan
Kebudayaan pribumi Indonesia

Jalan setapak muncul di kening
Pinggiran jalan
Pergerakan Orde Baru
Menjadi bau darah dan kematian
Ditelan rakitan reformasi

Sajian puisi hanyalah celoteh
Kain rentang di simpang lima
Yang penuh tanda tanya
"Di manakah kesejahteraan rakyat
jika bermuka dua ada di antara kita"

Lalu disirami oleh airhujan
Panasnya matahari membuat sesak
Bersama debu dan asap kapitalisme
Peradaban yang tak mau diatur
Oleh pemerintahannya sendiri

September, 2012


Sumber:
The Atjeh Times edisi 26 // 3-9 Desember 2012
 

No comments: