Friday, 24 February 2012
Menulis Puisi
Trik menulis puisi dariku:
Ada yang menanyakan perihal cara menulis puisi, jika keadaan kita sedang drop atau sedang tak konsentrasi terhadap suatu pekerjaan yang namanya menulis puisi. Pertanyaan itu, hampir setiap hari aku terima di jejaringan sosial seperti facebook yang aku pakai hingga sekarang. Nah, daripada aku harus mengutarakannya berulang kali tak ada salahnya kalau jawabannya aku sare ke blog pribadiku saja. Lagipula, tulisan ini memang berangkat dari dasar prosesku menulis catatan harian dan ketika sedang menulis puisi di waktu senggang. Baiklah, di bawah ini ada dua cara menulis puisi. Semoga bisa dipahami dan dikerjakan dengan baik.
Cara pertama:
Ambilkan gelas atau apa saja yang berbentuk bulat. Cari satu bahan bacaan apa saja, baik itu koran, cerpen, novel atau apalah yang ada di dekatmu. Kemudian, bulatkan bahan bacaan itu memakai pensil, ingat bulatan itu harus terisi penuh semua tulisan yang ada, jangan ada yang kosong. Setelah itu, tinggal dipilih kata-kata mana saja yang ingin diambil dari bulatan tersebut. Ingat, kata-kata harus diambil secara acak dari dalam bulatan yang telah digariskan tadi. Setelah semuanya terkumpulkan, buatkan satu bait puisi, kalau kurang tambahkan lagi, hingga satu lembar tulisan itu habis dilubangi pakai pensil dan bulatan itu. Ingat, harus di lembaran yang sama, jangan berpindah ke lain. Sebab, di sinilah titik temu dari hasil penghayatanmu memakai kata-kata yang telah menyambung satu kesatuan yang utuh.
Cara kedua:
Cara penulisan ini, sebetulnya aku terapkan kembali dari dosenku Budi Arianto. Beliau yang pertama sekali mengajarkan konsep seperti ini. Nah, tak ada salahnya jika ilmu ini aku bagikan lagi kepada kalian yang ingin belajar bersama-sama di sini.
Caranya sangat mudah sekali. Yang harus dilakukan hanya mengambilkan satu benda apa saja yang menurut kalian benda itu ajaib bin aneh. Terus kalian buatkan satu puisi. Kata-kata dasarnya bisa kalian tulis apa, kenapa, siapa dan dimana. Terus kalian tulis sampai sedetil-detilnya. Setelah itu, jadikan dia sebait puis, dua bait dan seterusn. Jangan lari dari konsep utama, benda itu. Fokuskan pada benda yang ingin ditulis.
Contoh puisiku yang aku pakai teknik ini:
Pensil Kayu
Karya Deddy Firtana Iman
Pensil kayu
Ketika aku merayu
Hanya ragu pada engkau
Tertulis sebuah lagu
Kisah sejati rindu
Laku terjual goresan batinku
2008
*Dimuat di koran Harian Aceh.
Dari sajianku itu, semuanya berawal dari prosesku menulis puisi kalau sedang mandek. Jadi, proses kreatifitas, mencoba dan berkaryalah untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Pergunakanlah waktu dan cara sederhana seperti ini jika keiginan untuk berkarya telah kuat mengalir di dalam pikiran kita. Selamat mencoba dan semoga sukses... :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Mantaaap Bro...
Izin nyuri baca ilmu nya ya..
hehhe
Coretan Cek Rauf:
Iya, silahkan saja dibaca dan diterapkan sendiri. Semoga bermanfaat ya. Salam... ^_^
Post a Comment