Karya Deddy Firtana Iman
Jabatan tuan melempar senyuman
Memperkosa kekuasaan peradilan
Menjadikan rupiah, janji kehidupan
Jari manis menyapu menindas buruh tani
Realita; “kepedihan di mata masyarakat.”
Jangan salahkan lembaran kertas
Suara toa berkecamuk di pasar pagi
Dari tukang setengah harga mati
Jika mampir ke hadapan mereka
Dimana letak dasimu;
“Mobil baru, sepatu mengkilat
jika mampir ke tempat mereka.”
Tak ada dan tak pernah ada
Kebahagiaan dan ilmu percakapanmu
Telah menyekat napas mereka dan aku
Harga minyak menjulang tinggi
Sungguh, kekuasaan membuatmu buta
Bermahkotakan emas, akrab dan nyaman
2011
Deddy Firtana Iman lahir di Banda Aceh. Puisi-puisinya termaktub di Antologi Puisi Tsunami Kopi dan Lelaki di Gerbang Kampus. Kini bergiat di Komunitas Kanot Bu.
* Minggu, 1 April 2012
No comments:
Post a Comment