Beranda Judul

Monday, 4 August 2014

Lhok Keutapang

Lhok Keutapang

Lhok Keutapang, awal bulan Januari 2012. Kami singgah untuk menyambut pergantian tahun 2011 menuju 2012. Bersama dengan teman-teman Kp Mulia, Banda Aceh.
Seperti biasanya, anak muda di sini seumuran saya tidak lengkap rasanya kalau belum singgah ke tempar-tempat pemandangan yang indah tentunya juga bisa dibilang hanya beberapa orang saja yang bias singgah ke Lhok Keutapang. Pertama, jalur medan yang melelahkan dan yang kedua, sulitnya mendapatkan air bersih.
Berikut saya sertakan foto-foto tentang perjalanan kami yang sungguh menyenangkan ini kepada pembaca yang budiman:


Foto ini, ialah tempat perhentian pertama atau kami menyebutkannya posko pertama. Di tempat ini kita melepaskan kelelahan yang sebelumnya banyak menguraskan tenanga yang besar. Maksudnya, medan pendakiannya lumayan terjal dari awal pendakian sampai ke tempat posko perama ini. Posko ini memang milik warga sekita yang hanya ditumbuhi pohon mangga, nangka dan belimbing. Lumayan luas untuk kita menetap untuk sesaat. Jadi, kita diwajibkan untuk beristirahat sambil melihat pemandangan di sekitar yang terlihat keseluruhan pantai dan rumah-rumah warga di sekitarnya.

Keadaan sudah mulai membaik, ada sedikit kabut di daerah sekitar tapi jarak pandangnya luamayan cukup jauh.dan terpaksa kami singgah untuk beberapa waktu tepat di tempat tumbangnya pohon yang sudah tua atau memang tumbang sendiri menurut kata mereka berdua.

Sesampai di kawasan Rock Stay atau sering disebutkan Batu Peristirahatan untuk tinggal sementara. Sesuai dengan namanya yang dikelilingi dengan batu berjarak  sampai 50 meter hingga ke atasnya. Dan tentunya ini adalah posko kedua dimana kita wajib beristirahat dengan ditemani angin yang lumayan kencang di sini dan juga sebagai Pintu Angin Lhok Keutapang.

Kita mulai berjalan lagi kira-kira 15 menit untuk sampai ke posko ketiga dari Rock stay yang kedua. Di kawasan ini kita wajib berhati-hati sebab ada jurang di sebelah kanan dan juga ada batu yang berlumut jika kita mengikuti jalurnya. Untuk mengurangi kekurangan air, di sekitas sini ada beberapa Akar Arwana yang bias kita minum airnya. Lumayan untuk menambah stamina di perjalanan.






Kita sampai di posko ketiga. Tempat berakhirnya perjalanan yang melelahkan itu. Sebab jalur ke bawahnya sudah mulai menurun kira-kira 1 jam perjalanan. Di tempat ini, airnya tersedia menurut cua. Jadi sebelum melakukan perjalanan kita harus mengetahui cuacanya. Kalau keadan cuaca diringi hujan selama seminggu, kemungkinan airnya banyak dan cukup untuk masak dan sambil mandi. Di kawasan ini, ada jurang di tempat mengalirnya air jadi dilarang duduk di batu takutnya terjun bebas ke bawah yang jaraknya  sekitar 7 meter.




Ilalang yang sangat luas, sangat luas sekali sehingga kita bisa bermain bola di kawasan ini. Tentunya kalau mau menebas keseluruhan ilalang yang ada di sekitar sini. Dan batu yang ada di kawasan ini cuma ada satu namanya Rock Stail (Batu Bergaya) untuk mengambil gambar pertanda baru sampai dan waktunya ingin pulang. Jdi disarankan untuk mengambil momen penting di sini.






Waktunya pemasangan tenda untuk mengingap semalam di Lhok Keutapang dan kali ini kami menginap di dekat Rock Miss You (Batu Merindukan Kamu). Sesuai juga dengan namanya. Batu ini menghadap ke arah pantai seolah-olah dia sedang merindukan kekasihnya atau merindukan bulan di malam hari. Jadi, kami menginap di samping batu itu. Ada dua batu besar di kawan itu, tapi tempat kami menginap ini hanya ada satu batu dan yang satunya lagi ada di tengah-tengah yang tidak jauh dari tempat kami menginap.
Terkadang, angin di sini cukup kencang ketika di malam hari. Jadi disarankan kita memasak sebelum hari untuk perbekalan makan malam. Untuk urusan kayu, di kawasan ini cukup banyak jadi kita juga bis mengambilnya untuk memasang esok harinya.
Makanan yang aku sarankan untuk malam pertama itu mie rebus dan nasi pakai telur dadar dan tentunya kopi dan roti sebagai pelengkap obrolan santai di malam hari. Esok paginya kita makan bubur kacang hijau dan nasi goreng atau empe goreng untuk mengindari dehidrasi. Jangan memakan mie rebus secara berlebihan. Itu hanya makanan sederhana dariku dan kelengkapannya bias kalian tambahkan menurut isi kantong perkelompok kalian.









Waktu untuk santai sambil menunggu malam. Kita bias memancing atau sekedar duduk santai sambil menikmati pemandangan di sekitar Lhok Keutpang yang kira-kira seluas setengahnya Lam Puuk. Ada tempat-tempat asik untuk bersantai di sini seperti di dekat tebing atau hanya berjalanan santai sambil mencari kerang yang banyak bertburan di tepi pantainya. Atau sekedar untuk mandi.





Waktunya pulang. Siapkan semuanya perbekalan yang ingin dibawa pulang dan jangan lupa menyiapkan air untuk bekala pulang. Dan singgah lagi di makan siang di tempat air posko ketiga.semoga menyenangkan dan sampai bertemu dilain kesempatan…..


Saturday, 2 August 2014

Lhok Keutapang









Awal tahun baru 2013. Foto sepenuhnya diambil dari Amien Dayat. Terima kasih kawan untuk dokumentasi yang sangat istimewa ini. 

Semoga jika ada waktu luang, kita singgah lagi ke Lhok Keutapang dengan semangat baru dan kenangan yang baru.